Agroforestry Berbasis Jelutung Rawa : Solusi Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Pengelolaan Lahan Gambut Book uri icon

abstract

  • Selain kendala yang terkait sifat lahan gambut (fisika, kimia, dan tata air), adopsi teknologi RHL dengan kegiatan penanaman (budi daya tanaman) juga mengalami hambatan. Transfer teknologi kepada petani lokal seringkali hanya diadopsi sebagian atau bahkan tidak diadopsi sama sekali oleh mereka. Hal ini disebabkan petani lokal pada umumnya memiliki sumber daya yang terbatas. Selain itu, kegagalan tersebut juga disebabkan oleh pendekatan yang bersifat topdown. Paradigma kegiatan RHL sebelumnya kurang mengedepankan partisipasi aktif petani lokal. Posisi mereka lebih banyak sebagai obyek, bukan sebagai subyek. Pola endekatannya pun cenderung bersifat menggurui (teaching) dibandingkan pola saling belajar bersama (learning). Salah satu pola tanam yang dapat dikembangkan di lahan gambut tersebut adalah sistem agroforestry. Sistem ini merupakan pola tanam yang dapat diterapkan di lahan yang rentan secara ekologi (fragile) dengan mempertimbangkan beberapa hal yang berhubungan dengan kapasitas pohon untuk tumbuh pada kondisi tanah dan iklim yang kurang menguntungkan. Salah satu aspek dasar dari peran agroforestry adalah memelihara kesuburan tanah. Penulisan buku ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kelayakan pengembangan agroforestry untuk merehabilitasi hutan dan lahan gambut terdegradasi.

publication date

  • 2015-01-13