Pembelajaran Praktis: Reforestasi Berbasis Masyarakat di Hutan Rawa Gambut Book uri icon

abstract

  • Kalimantan Forests and Climate Partnership (KFCP)merupakan salah satu program kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia di bidang perubahan iklim. Program KFCP diharapkan dapat berkontribusi terhadap pengembangan metode untuk mengujicoba cara pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD+). Wilayah KFCP berada di area bekas Pengembangan Lahan Gambut (PLG) di Kalimantan Tengah. Sampai saat ini, berbagai pihak masih terus mengembangkan metode yang sesuai untuk melaksanakan REDD+, mengurangi emisi dan merehabilitasi lahan gambut. Salah satu upaya pengurangan emisi yang diujicobakan oleh KFCP adalah reforestasi. Reforestasi atau penghutanan kembali dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu: 1) Reforestasi buatan (artificial reforestation), atau disebut sebagai penanaman kembali, yaitu menanami hutan yang terdegradasi dengan tanaman yang sesuai dengan tipe ekosistem hutan, 2) Reforestasi alamiah (natural reforestation atau disebut juga release), merupakan kegiatan penghutanan kembali dengan membebaskan anakan atau semai yang ada di hutan dari tanaman penggangu. Penulisan laporan ini dimaksudkan untuk menjelaskan proses dan metode reforestasi yang berbasiskan masyarakat. Dalam kaitan ini, KFCP tidak hanya menekankan pada teknik reforestasi yang efektif, melainkan juga proses pelibatan masyarakat dari awal hingga akhir kegiatan. Pembelajaran yang diperoleh dari reforestasi dapat digunakan sebagai salah satu bahan untuk merumuskan metode-metode yang tepat dalam pengurangan emisi dengan merehabilitasi lahan gambut yang mengalami kerusakan.

publication date

  • 2014-03-12