Keanekaragaman makrofauna tanah pada beberapa penggunaan lahan gambut Academic Article uri icon

abstract

  • Lahan gambut sangat rentan terhadap perubahan fungsi lahan. Pemanfaatan lahan gambut yang ditemukan (Beberapa kondisi tutupan lahan gambut) saat ini diantaranya lahan budidaya pertanian, perkebunan, semak belukar dan hutan sekunder. Kehadiran makrofauna tanah sebagai perekayasa ekosistem tanah dapat digunakan sebagai salah satu bioindikator kesuburan lahan gambut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman makrofauna tanah pada beberapa pola penggunaan lahan gambut di kawasan budidaya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2017 di Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah teknik monolit dengan analisis data secara deskriptif menggunakan pendekatan indeks keanekaragaman jenis alpha dan beta. Hasil penelitian menunjukkan keanekaragaman dan keyaaan jenis makrofauna pada lahan gambut tergolong kategori sedang dan rendah, dengan keanekaragaman tertinggi dijumpai pada pola hutan sekunder (H’= 2,09) dan terendah pada kebun sawit (H’= 0,73), sedangkan kekayaan jenis tertinggi dijumpai pada hutan sekunder (R’ =4,01) dan terendah pada kebun sawit (R’= 1,42). Kepadatan dan kelimpahan populasi tertinggi adalah ordo Isoptera dan Opisthopora, sedangkan yang terendah adalah Dermaptera. Beberapa kelompok makrofauna yang dijadikan bioindikator kesuburan lahan dijumpai pada semua pola penggunaan lahan dengan kelimpahan populasi terbesar berasal dari ordo Isoptera dan Opisthopora . Kondisi suhu dan keasaman tanah berpengaruh terhadap kepadatan populasi makrofauna tanah. Kehadiran vegetasi yang beragam dan memiliki kanopi yang cukup dapat mempengaruhi kondisi lingkungan dan keberagaman makrofauna tanah. Berdasarkan keanekaragaman makrofauna tanah, maka budidaya dengan pola agroforestri lebih disarankan pada lahan gambut.

publication date

  • 2020-12-30