Publication

Kajian dampak penurunan daur tanaman Acacia crassicarpa A. Cunn terhadap nilai produksi dan sosial

A. crassicarpa A. Cunn adalah salah satu jenis tanaman pokok yang dikembangkan pada Hutan Tanaman Industri Pulp (HTI) sebagai bahan baku pulp dan kertas. Permasalahan pada jenis tanaman ini, produktivitasnya masih rendah serta daurnya masih panjang. Untuk kesinambungan suplai kayu, maka perusahaan HTI menurunkan daur tanaman dari umur 6 tahun menjadi umur 4–5 tahun agar bahan baku kayu tetap tersedia sesuai kebutuhan Industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak penurunan A. crassicarpa daur terhadap nilai produksi dan sifat kayunya, kondisi ekologis serta aspek sosial. Metode penelitian dilakukan dengan membuat plot samping pada areal HTI untuk mengamati aspek produksi dan sifat kayunya yang meliputi parameter volume pohon, sifat kayu dan nilai financial sedangkan aspek sosial difokuskan pada serapan tenaga kerja terhadap pengelolaan HTI. Hasil kajian menunjukkan bahwa produksi tertinggi pada umur antara 4 – 5 tahun, diindikasikan dengan tercapainya daur teknis dan ekonomis pada umur tersebut. Sedangkan sifat kimia dan dimensi serat kayunya tergolong kualitas I dan II dari umur 4–6 tahun, dengan rendamen tertinggi pada kayu umur 4 tahun. Aspek sosial khususnya penyerapan tenaga kerja menunjukkan nilai terbesar pada daur umur 4 tahun. Berdasakan hasil kajian ini diperoleh bahwa penurunan daur HTI A.crassicarpa tidak berdampak negatif terhadap pengelolaan hutan lestari.
Download:
file
  • Authors: Suhartati, S., Aprianis, Y., Pribadi, A., Rochmayanto, Y.
  • Author Affiliation: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia
  • Subjects: plantations, peatlands, pulp and paper industry, planted forests, forest management
  • Publication type: Journal Article
  • Source: Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 10(2): 109-117
  • Year: 2013
  • DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2013.10.2.109-117
Latest posts

PARTNERS

Founding member states
Republic of Indonesia Republic of the Congo Democratic Republic of the Congo Republic of Peru
Coordinating partners
Ministry of Environment and Forestry Republic of Indonesia CIFOR UN Environment FAO