Publication

Monitoring Vegetasi di Wilayah Kerja KFCP: Tinjauan Karakteristik Hutan Rawa Gambut

Indonesia memiliki hutan dan lahan gambut tropis terbesar di dunia. Hutan dan lahan gambut menyediakan berbagai jasa lingkungan yang penting, antara lain: penyimpanan karbon, pengaturan tata air (hidrologi), keanekaragaman hayati yang tinggi dan sumber mata pencaharian masyarakat setempat. Hutan dan lahan gambut tropis menjadi terdegradasi, terutama dikarenakan konversi lahan dan penebangan yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan kebakaran dan banjir. Mengingat kawasan hutan yang telah terdegradasi menyebabkan hilangnya berbagai jasa lingkungan, maka hutan dan lahan gambut tropis telah menjadi fokus utama dalam penyelenggaraan REDD+. Kalimantan Forests and Climate Partnership(KFCP) adalah salah satu inisiatif untuk mengujicoba REDD+ di areal lahan gambut tropis di Provinsi Kalimantan Tengah. KFCP berupaya untuk mengujicoba metode dan pendekatan REDD+ yang efektif yang meliputi pemantauan stok dan emisi karbon, dengan tetap memperhatikan kesejahteraan bagi masyarakat yang terkena dampak program. Meskipun fokus program adalah gambut, namun pemantauan hutan juga menjadi fokus program yang sama pentingnya. Hutan rawa gambut tropis melindungi gambut melalui sistem perakaran yang dapat menahan gambut di tempatnya, sehingga dapat mengurangi erosi dan penurunan tanah, mengontrol kanopi hutan, serta menjaga kondisi lingkungan tetap baik sehingga pengeringan dan oksidasi gambut dapat dicegah. Selain itu, hutan rawa gambut juga menyimpan sejumlah besar karbon dan keanekaragaman hayati.
Download:
file
  • Authors: Graham, L.L.B., Susanto, T.W., Xaverius, F., Eser, E., Didie, Thomas, A., Salahuddin, Mahyudi, A., Applegate, G.
  • Author Affiliation: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia
  • Subjects: vegetation, monitoring, peatlands, swamps, tropical forests, conservation, ecosystem services
  • Publication type: Book
  • Year: 2014
Latest posts

PARTNERS

Founding member states
Republic of Indonesia Republic of the Congo Democratic Republic of the Congo Republic of Peru
Coordinating partners
Ministry of Environment and Forestry Republic of Indonesia CIFOR UN Environment FAO